Kabupaten Wuyuan terletak di daerah pegunungan di timur laut Jiangxi, dikelilingi oleh Pegunungan Huaiyu dan Pegunungan Huangshan. Memiliki dataran tinggi, puncak yang menjulang tinggi, pegunungan dan sungai yang indah, tanah subur, iklim sedang, curah hujan melimpah, serta awan dan kabut sepanjang tahun, menjadikannya tempat paling cocok untuk budidaya pohon teh.
Proses pengolahan teh hijau Wuyuan
Mesin pengolah tehadalah alat penting dalam proses pembuatan teh. Teknik produksi teh hijau Wuyuan terutama mencakup beberapa proses seperti pemetikan, penyebaran, penghijauan, pendinginan, pengadukan panas, pemanggangan, pengeringan awal, dan pengeringan ulang. Persyaratan prosesnya sangat ketat.
Teh hijau Wuyuan ditambang setiap tahun sekitar Ekuinoks Musim Semi. Saat memetik, standarnya adalah satu kuncup dan satu daun; setelah Qingming, standarnya adalah satu kuncup dan dua daun. Saat memetik, lakukan “three no-pick” yaitu jangan memetik daun yang terkena air hujan, daun yang berwarna merah keunguan, dan daun yang rusak akibat serangga. Pemetikan daun teh menganut prinsip pemetikan secara bertahap dan batch, pemetikan dulu baru pemetikan belakangan, tidak dipetik jika tidak memenuhi standar, dan daun segar tidak boleh dipetik dalam semalam.
1. Pemetikan: Setelah daun segar dipetik, daun tersebut dibagi menjadi beberapa tingkatan sesuai standar dan disebar pada tingkat yang berbedapotongan bambu. Ketebalan daun segar kualitas tertinggi tidak boleh lebih dari 2 cm, dan ketebalan daun segar kualitas berikutnya tidak boleh lebih dari 3,5 cm.
2. Penghijauan: Daun segar umumnya dibentangkan selama 4 sampai 10 jam, dibalik satu kali di tengahnya. Setelah daun segar dihijaukan, daun menjadi lunak, kuncup dan daun meregang, kelembapan tersebar, dan wanginya terungkap;
3. Penghijauan : Kemudian masukkan daun hijau ke dalammesin fiksasi tehuntuk penghijauan suhu tinggi. Kontrol suhu panci besi pada 140℃-160℃, putar dengan tangan hingga selesai, dan kendalikan waktu menjadi sekitar 2 menit. Setelah dihijau, daunnya lunak, berubah warna menjadi hijau tua, tidak ada udara hijau, batang patah terus menerus, dan tepinya tidak gosong;
4. Angin sepoi-sepoi: Setelah daun teh berwarna hijau, sebarkan secara merata dan tipis-tipis di atas piring potongan bambu agar dapat menghilangkan panas dan menghindari pengap. Kemudian kocok daun hijau kering di piring potongan bambu beberapa kali untuk menghilangkan sisa-sisa dan debu;
5. Penggulungan: Proses penggulungan teh hijau Wuyuan dapat dibagi menjadi penggulungan dingin dan penggulungan panas. Adonan dingin, yaitu daun hijau digulung setelah didinginkan. Pengulenan panas melibatkan penggulungan daun hijau selagi masih panas menjadi amesin penggulung tehtanpa mendinginkannya.
6. Memanggang dan menggoreng: Daun teh yang sudah diuleni harus dimasukkan ke dalam asangkar pemanggang bambuuntuk memanggang atau menggoreng dalam panci tepat waktu, dan suhunya harus sekitar 100℃-120℃. Daun teh yang dipanggang dikeringkan dalam panci besi cor pada suhu 120°C, dan suhu diturunkan secara bertahap dari 120°C menjadi 90°C dan 80°C;
7. Pengeringan awal: Daun teh goreng dikeringkan dalam panci besi cor pada suhu 120°C, dan suhu diturunkan secara bertahap dari 120°C menjadi 90°C dan 80°C. Akan membentuk gumpalan.
8. Keringkan kembali: Kemudian masukkan teh hijau yang sudah dikeringkan ke dalam panci besi tuang dan tumis hingga kering. Suhu panci adalah 90℃-100℃. Setelah daun memanas, turunkan sedikit demi sedikit hingga suhu 60°C, goreng hingga kadar air 6,0% hingga 6,5%, keluarkan dari panci dan tuang ke dalam plakat bambu, tunggu hingga dingin lalu ayak bubuknya. , lalu kemas dan simpan.
Waktu posting: 25 Maret 2024